Duwaiyah itulah nama tempat kuburan yang sangat luas. Ribuan orang dikebumikan di sana. Dari rakyak jelata hingga rakyat jelita disemayamkan. Duwaiyah bukan sekedar tempat peristirahatan terakhir manusia, namun juga menjadi tempat pariwisata turis domestik dan asing. Luasnya area komplek pemakaman lambat laun menjadikan Duwaiyah sebagai perkampungan mendadak. Banyak tempat pemakaman sekarang dihuni oleh penduduk

Bangunan makam bergaya kuno masih banyak ditemukan dan berdiri nun kokoh di sana. Puluhan ulama kharismatik maupun manusia biasa berjejelan di tengah padatnya arus lalu lintas kota. Tentu bagi mahasiswa asing tempat itu bukan hal aneh karena Duwaiyah merupakan jalur menuju ke perkuliahan di Husain. Demikian pula penduduk pribumi. Ribuan kuburan tak menjadikan Duwaiyah sebagai tempat sakral/berbau mistik dan angker

inilah gambar almarhumah lukmah disemayamkan/dok.pribadi

Menjelang ramadhan kemarin seorang kawan bertanya pada saya. “Sudah berapa kali kamu ziarah ke Luqmah? Masih ingat gak dimana makamnya?”. Saya hanya diam. Tak berani menjawab karena saya belum pernah berziarah. Kecuali saat sosok tubuh Lukmah dikebumikan dua tahun silam di komplek pemakaman Duwaiyah

Pikiran saya akhirnya melayang-layang. Meneratapi kilas balik sosok Lukmatul Karimah. Teman satu almamater dan seberangkatan yang santun nan cerdas. Ia bukan apanya saya. bukan itu, bukan ini. Ia hanyalah satu diantara ribuan alumni yang memiliki ikatan emosialan sesama alumni. Ketawaduannya telah melupakan semua orang bahwa saat itu sebenarnya ia dalam keadaan sakit parah yang suatu saat dapat mengancam nyawanya

Satu hal yang mengharukan adalah komitmennya untuk tetap mengikuti ujian akhir tahun meski ia dalam keadaan sakit parah. Padahal saat itu ia tidak bisa berjalan. Tubuh tinggal tulang belulang. Namun ia masih ngotot mengiuti ujian. Dengan bantuan kawan satu rumah dia dipopong menuju ke kuliah dan sekaligus ia merasa barangkali hari itulah hari terakhir memasuki ujian karena dua hari berikutnya ia sudah dipanggil tuhan yang maha esa

Di bulan ramadhan ini tak salahnya kita menyisipkan doa buat almarhumah. dan alangkah bernilainya jika saya atau anda sesekali menengok persemayaman terakhir di Duwaiyah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top