Lihat Woko Channel Dari Dekat

Lihat Woko Channel Dari Dekat

Di suatu pagi yang cerah, dalam perjalanan pulang dari acara di Kediri, kami memutuskan untuk singgah sebentar ke bascamnya Woko Channel. Sudah lama aku mendengar kabar tentang Woko Channel dari Kediri yang seringkali videonya trending di youtube, dan aku penasaran untuk melihat langsung bagaimana mereka bekerja. Setelah beberapa kali mencoba mencari tahu lewat googling dan media sosial, akhirnya kami mendapatkan petunjuk tentang tempat syuting mereka.

Setelah kami sampai di sekitar lokasi, kami kebingungan. Tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan mereka melakukan syuting, dan bahkan tempat bascam yang kami cari sebelumnya seperti tidak menunjukkan bahwa itu merupakan tempat bascamnya Woko Channel. kami pun mulai berpikir, “Mungkin bukan ini tempatnya,”.

Kami mencoba masuk ke rumah sederhanya itu. Dibeberapa sudut pintu dan dinding banyak koleksi tulisan logo Woko Channel. Semakin menyakinkan kami bahwa ini adalah tempatnya. Namu sayang ulukan salam kami belum ada yang menjawab. Rumahnya sepi, hening. Agak lama kami di rumah itu, lalu tiba-tiba, seorang perempuan yang terlihat seperti penjaga rumah keluar dari arah pintu sebelah. Dengan ramah perempuan separuh baya itu bertanya, “Wonten nopo mas?” Tanpa berpikir panjang, kami bertanya, “Apakah di sini tempat bascamnya Woko Channel?” Dengan senyum di wajahnya, perempuan itu menjawab, “Oh, geh mas, niki tempat enggal? Cuman kalau untuk syuting lokasinya agak jauh, sampean bisa datang ke sana.”

Karena kami tak tahu dimana lokasi syutingnya. Kemudian perempuan itu nampaknya menghubungi salahsatu kru di Woko Channel dan ngabari kalau di bascam ada tamu jauh ingin melihat syuting Woko Channel. Benar saja, sekitar 10 menitan salahsatu kru datang namanya si Penyok menjemput kami dan mengantarkan ke tempat syuting Woko Channel. Dalam perjalan kami ajak Penyok untuk bersama-sama kami satu mobil.

Dalam perjalanan menuju lokasi syuting itu kami berbicara dengan Penyok dengan kata-kata khas “Getttiiiiing Aku” guyonan yang gak lucu saja bisa bikin orang tertawa apalagi kalau lucu lebih sekedar tertawa. Cerita dan obrolan itu menemani kami perjalanan menuju lokasi syuting yang ternyata tempatnya tersembunyi di balik deretan pohon rindang.

Sesampainya di sana, kami disambut oleh suasana yang sangat berbeda dari yang kami bayangkan. Kamera, lampu, dan berbagai peralatan syuting lainnya sudah dipersiapkan, dan beberapa anggota tim terlihat sibuk mengatur segala sesuatu. Di kejauhan, aku melihat Woko, sang konseptor cerita, sedang berdiskusi dengan beberapa kru tentang skenario yang akan mereka ambil.

Penyok yang menemani perjalan kami ke lokasi mengenalkan orang-orang yang ada disitu dengan bangga, “Itu Woko, dia orangnya sangat ramah dan sering mengajak ngobrol orang yang datang ke lokasi.”

Tak lama kemudian, kami ketemu Pak No yang sedang leyeh-leyeh di depan warung gubuk yang biasa dijadika syuting andalan itu. “Sehat Pak No?” Tanya salahsatu kawan kami sambil berjabat tangan. Kami merasa senang bisa berbicara langsung dengan mereka ditengah kesibukkan melakukan syuting yang selama ini hanya kami lihat di youtube.

Kami pun berbincang sejenak tentang proses syuting, dan bertemu dengan beberapa kru lainnya seperti Pak Ndut yang memiliki slogan “Wes to manut aku, penak-penak”. Kemudian Mukidi dll, kecuali Minthul waktu itu tidak ada di lokasi karena tidak ada jadwal syuting. Kami juga sempat menanyakan tarif waktu tahun lalu di undang ke Banyuwangi, menurut Pak Dut tarifnya waktu itu sekitar 95 juta lengkap. Dan dia juga menjelaskan bahwa segala undangan, nego harga, jadwal dll mengatasnakan Woko Channel harap mengkomunikasi kepada Pak Woko, selaku tim kreator, skenario dan bos Woko Channel.

Obrolan itu kemudian diakhri dengan foto bareng. Karena kami tahu jadwa syuting mereka akan segera dimulai, apalagi pak Woko sudah wira-wiri mengatur persiapan tempat dan tetek bengeknya.

Di tengah wira-wiri itu, lalu tak sengaja kami bertemua dengan Pak Woko sebagai big bos Woko Channel. Di tengah kesibukannya mempersiapkan syuting, kami berkesempatan ngobrol dengannya. Pak Woko bercerita tentang bagaimana mereka selalu mencoba mencari ide yang unik dan menarik untuk setiap episode mereka. Biat tidak membosankan apalagi dikuatirkan ceritanya hampir sama dengan cerita sebelumnya tentu akan mengurangi jumlah pengunjung youtube Woko Channel. Inilah yang menurut pak Woko sebagai tantangan. Tak banyak yang kami obrolkan karena syuting sudah akan dimulai. Sebelumnya kru lain mengingatkan pada kami tidak boleh mengambil gambar dan video, ya mungkin saja akan manjadi tak seru kalau sudah keluar duluan sebelum di upload di youtube.

Suasana semakin seru saat syuting dimulai. Woko dan timnya mulai melakukan berbagai sketsa lucu yang membuat kami terpingkal-pingkal. Meskipun kami hanya menjadi penonton, kami merasa sangat senang bisa melihat langsung bagaimana proses kreatif yang selama ini  kami lihat di hp, ternyata berlangsung di tempat yang jauh dari gemerlap kota besar.

Setelah beberapa jam berlalu, syuting masih berlangsung, sementara waktu sudah kian sore, akhirnya kami undur diri, pamit akan melanjutkan perjalanan pulang ke Banyuwangi. Kami mengucapkan terima kasih kepada Woko dan timnya. Mereka semua mengajak kami untuk datang lagi lain kali jika ada waktu. kami pun berjanji akan kembali untuk menyaksikan kembali kendati lewat youtube.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top