
Kalau melihat gambar di atas, saya teringat waktu pembantaian dukun santet yang ramai dibicarakan dengan sebutan “aksi ninja” akhir tahun 1998 silam. Puluhan kepala diarak di jalan-jalan seperti konvoi pada sebuah partai politik. Yah memang waktu itu sedang bergejolaknya partai politik pasca turunnya orde baru yang tumbuh bak jamur
Lalu berkembanglah kasus pembantaian dukun santet tersebut yang pada akhirnya berubah nama menjadi ninja dengan keadaan politik saat itu yang semakin memanas. Begitupun dengan peristiwa dua hari kemarin di Lebanon, seorang warga Mesir tewas setelah dihakimi massa oleh warga Katermaya selatan ibu kota Bairut Lebanon setelah dituduh membunuh 4 orang dalam satu keluarga
Menurut sumber yang akrab dengan aparat intenal Lebanon bahwa penyelidikan awal menegaskan tenaga kerja asal Mesir yang bernama lengkap Moh Salim Moh Muslim (38) berniat menikahi gadis dari salahsatu keluarga tersebut. Karena ditolak, lalu almarhum tidak terima dan membunuh dua gadis dan dua kakek-nenek
Dalam kurun waktu 24 jam aparat kepolisian Lebanon akhirnya berhasil menangkap warga Mesir tersebut. Sayang saat melakukan rekontruksi kejadian, amarah warga Ketermaya tak bisa dibendung. Penghakiman massal tidak bisa dihindari. Akhirnya Moh Salim tewas di tangan warga. Belum puas dengan kematiannya, warga lalu mengarak ke jalan dan kemudian menggantungkannya seperti peristiwa hukum gantung yang biasa terjadi di dunia Arab
Kejadian ini dengan cepat tersebar di belahan dunia Arab termasuk Mesir. Photo-photo pembantaian dan penggantungan mewarai media-media surat kabar Mesir. Televisi asala Lebanon LBC juga menyiarkan prosesi pembantain di selatan ibu kota Bairut itu, seperti layaknya menyiarkan sebuah pertandingan sepak bola
Kejadian ini mengundangn reaksi keras dari pemerintahan dan warga Mesir. Ahmed Aboul Gheit melalui juru bicaranya di departemen luar negeri Mesir meminta pemerintahan Lebanon bertanggung Jawab dan mengusut tuntas warga yang anarkhis membunuh tenaga kerja asal Mesir itu.
Presiden Lebanon Michel Suleiman lewat duta besarnya di Mesir Dr. Kholid telah menyampaikan permintaan maafnya kepada rakyat Mesir atas kejadian memalukan ini. Menurutnya Presiden Sulaiman mengutuk aksi anarkhis itu dan berjanji akan mengusut tuntas pelaku pengeroyokan tersebut
Di lain sisi beberapa pengamat memandang ada semacam unsur politik yang sebenarnya hendak disampaikan oleh warga Lebanon kepada pemerintahan Mesir. Tentu saja ini berkaitan dengan kasus tiga tahun silam saat Lebanon lewat Hesbollahnya melakukan perang melawan Israel
Mesir sebagai juru runding Timur Tengah ditengarai berpihak ke Israel. Hal ini berkaitan pula dengan kelompok sparatisme Lebanon (hesbollah) yang diklaim sebagai kepanjangan tangan dari Ikhwanul Muslimien (IM) di Mesir yang mana punya pandangan politik bersebrangan dengan pemerintahan Mesir
Hubungan Mesir dengan Lebanon dari sisi Hesbollahnya memang sudah lama ditengarahi bermasalah. Bukan saja berkaitan dukungan Mesir atas peperangan Israel di Lebanon tahun 2006 silam, tapi pandangan politik kelompok sparatisme itu memang benci dengan pemerintahan Mesir saat ini
photo-photo penggantungan dan videonya ada disini
sampai setega itu yah.. Astagfirullah… 🙁
iya tuh … kemaren ngeri ngeliatnya 😀
