Bulan ini – Maret- tepatnya tanggal 11 adalah merupakah salah satu tonggak sejarah bangsa Indonesia. Karena pada tanggal 11 Maret 1966 terjadi peristiwa Surat Perintah Sebelas Maret yang terkenal dengan Super Semar. Banyak fersi mengenai peristiwa ini,ada yang mengatakan bahwa peristiwa itu penuh dengan  manipulasi dan reka yasa yang dilakukan oleh Soeharto -penguasa orde baru-, Soeharto telah  melampai kewenangan yang diberikan dalam surat perintah itu. Kendati semenjak menjadi penguasa  orde baru banyak buku-buku yang mempublikasikan tentang jasa Soeharto dalam 11 Maret 1966. Bisa  jadi pemujaan Soeharto pada masanya itu hanya sebagai tabir dan pelindung dari cemoohan  masyarakat luas karena masih menjadi penguasa, maklum ketika Soeharto menjadi Presiden kekuatan  pemerintahannya bersifat otoriter, berbicara dan menyindir sedikit tentang pemerintahan hukumlah  yang berjalan, apalagi sampai mengejek penguasa akan menjadi bomerang bagi dirinya, contoh  kecilnya Kiron salah satu pelawak beken dari Madiun ini pernah berurusan dengan polisi orde baru  gara-gara hanya menyebut gambar dengan sindiran “Mesem” dalam sebuah lembaran uang lima puluh  ribu.Padahal kritikan itu untuk membangun dan memberi masukan

Bukti lain atas kebohongan Soeharto kepada sejarah dan publik adalah bahwa dalam pidato Bung  Karno tahun 1965-1967 yang berkaitan dengan supersemar, bisa diterbitkan dan dibaca oleh kayalak  ramai pada tahun 1998, tepatnya di saat Soeharto tumbang dari kekuasaannya yang ditegaskan bahwa  supersemar bukan transfer of outhority Tidak hanya itu teman dan bisa dikatakan sebagai  atasannya pada waktu itu Jenderal Purnawirawan Nasution dibuang habis-habisan dari publik,  beliau tidak dimasukkan dalam struktur orang penting di saat Soeharto menjadi penguasa  Indonesia, sejatinya Nasution adalah orang yang paling berjasa mengantarkan Soeharto ke pucuk  jabatan bergengsi itu

Kalau kita telusuri mengapa Indonesia sekarang kalah bersaing dengan Belanda? Dengan Jepang yang  memiliki kekayaan alam melimpah dan perkembangan tekhnologi yang pesat? Padahal kedua negara  tersebut dulu pernah mengemis dan kelaparan kepada kita, menjajah dan menjarah barang-barang  milik nenek moyang,dan ingin menguasai Indonesia yang kaya raya dengan alamnya, namun  kenyataanya sekarang berbalik,Indonesia masuk dartar negara termiskin dunia, belum selesai  dengan kasus itu muncul kembali dengan laporan bahwa Indonesia termasuk negara terkorup nomer ke  tujuh dunia.Naudzubillah, patut bersedih hati sebagai warga negara sekaligus merasa malu,karena   melihat negaranya yang caruk maruk terhadap tingkah laku para pemimpin negaranya, ini memberikan  imbas ke semua lapisan masarayakat, akan diletakkan di mana wajah-wajah orang Indonesia yang  sudah bobrok  yang didedingkoti oleh orde baru itu?

Kita sebagai warga negera yang baik selayaknya meminta pertanggung jawaban kepada para penguasa  orde baru yang telah memawarisi Indonesia menjadi negara termiskin dan terkorup dunia. Indonesia  telah menjadi negara yang tidak lagi dibanggakan oleh negara lain. Kepercayaan publik terutama  luar negeri telah sirna, hal itu dapat kita lihat dengan menurunnya nilai tukar rupiah terhadap  dollar. Bisa dikatakan bahwa semenjak Indonesia dipimpin oleh penguasa orde baru indonesia  mengalami stagnam dan malah mengalami penurunan drastis, sementara kesejahteraan saat itu hingga  saat ini masih ada sisanya hanya merupakan warisan sang leluhur dan dari para ploklamator  Indonesia Soekarno yang pertama kali menjadi Presiden Indonesia.

Bukan berarti kita membenarkan semua terhadap apa yang pernah dipimpim oleh Soekarno, karena  beliau sendiri dalam sejarah penah terlibat dalam pemberontakan G30S itu, yang pada akhirnya  menyebabkan beliau turun dari dari jabatan sebagai presiden RI. Serta masih dipertanyakan juga  oleh berbagai sejarawan tentang peristiwa supersemar ini. Meskipun tonggak peristiwa ini berada  di tangan beliau, seperti yang pernah dikatakan oleh Letnan Soejono (kini 63 tahun dan saat ini  menjadi sekjen dalam sebuah LSM tertentu) beliau menyatakan bahwa dirinya mengawal rombongan  Presiden Soekarno pada 10 Maret 1966 tengah malam dan mengantarkannya sampai di Istana Bogor  dini hari 11 Maret. Dia juga menjelaskan bahwa tidak mungkin Soekarno berada di Jakarta pada 11  Maret 1966 mulai pagi sampai siang.

Meskipun Kesaksian Soejono tersebut perlu diperiksa kebenarannya, kenyataan Soekarno  memimpin sidang kabinet di Jakarta pada 11 Maret 1996 kemudian berangkat dengan tergesa-gesa ke  Istana Bogor merupakan suatu peristiwa sejarah yang telah diterimanya. Informasi Soejono  mengenai kejadian pada 10-11 Maret 1966 masih diragukan. Sementara itu, buku karangan Dake, The  Devious dalam bahasa Indonesianya menyatakan bahwa Dalang, lebih banyak merupakan hasil rekayasa  aparat keamanan Orde Baru dalam hal ini dibawah komando Soeharto CS. Hasil interogasi yang  dipaksakan. Tidak usah diragukan lagi

Momen sekarang adalah saat yang tepat untuk membongkar kemunafikan penguasa orde  baru,serta menelusuri kembali sepak terjang sang plokamator kita Ir. Soekarno dengan melihat  kembali sejarah masa silam, serta mengoreksi ulang buku-buku sejarah yang tidak sesuai dengan  faktanya. Ini perlu, agar nantinya generani selanjutnya tidak tertipu oleh sejarah produk orde  baru yang memberikan penilaian positif pada dirinya dalam sejarah. Semoga kita semakin berjaya di udara selamanya. Amien.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top