Melepaskan diri dari aktifitas menguras otak memang harus disempatkan. Paling tidak satu bulan sekali. Atau kalau perlu berkali-kali asal jangan saben hari. Ini perlu mengingat otak gak bisa diforsir untuk bekerja atau berfikir terus tanpa jeda, Bisa berakibat “sesuatu”.

Dan anak-anak kalau sudah diajak untuk hal-hal seperti ini responnya cepat tanggap daripada ketika mereka disuruh untuk cepat belajar ngaji atau istirahat. Hari kemarin ide tertuang namun daya tak ada hasrat untuj jalan-jalan. Hanya desakan anak-anaklah kemalasan itu dengan sedikit terpaksa harus dijalankan.

Rupanya anank-anakku masih menagih janji berenang. Ya sudahlah bismillah. Aku bersama istri anak-anak dan ibu meluncur ketempat wisata yang ada kolam renangnya. Gak terlalu pagi- pagi amat dan gak juga siang. Sayang Karina sahabat sekaligus saudara yang biasa menemani anak-anakku gak bisa ikut karena sudah duluan diajak ibunya menjenguk orang sakit.

Membincangkan wisata banyuwangi aku amati kian hari kian jos gandos. Sejak Banyuwangi diarsiteki Bupati Anas semuanya mengalami perubahan signifikan terlebih pariwisata

Yang dulu bukan apa-apa atau dulunya hanya tempat biasa-biasa sekarang beberapa tempat disulap menjadi tempat yang menarik bagi pelancong. Dampak itu semua sekarang tak amati Banyuwangi rame didatangi turis lokal maupun inter lokal. Jalan-jalan juga padat merayap di hari libur dan tempat yang gak layak sekarang terlihat layak dan ramai.

Dari pantauan iburan kali ini tempat yang masih menjadi idolanya anak-anak ya di kolam renang. Mereka bisa berenang, bermain/mandi bola dsb. Sementara tempat favorit pemuda ya di pantai. Lalu tempatnya orang beribadah ya di masjid atau musola

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top