Sehabis menghadiri acara shalat ghoib minggu lalu, saya diajak main ke Imam Z. Rumah yang sudah ia tempati hampir dua tahun itu hingga kini masih bertahan dan harmonis bersama tujuh kawan yang rata-rata berasal dari alumni Gontor. Ada hal yang bikin saya sedikit kerasan. Pemandangan rumah tepi jalan itu ternyata belakangan ini tidak hanya ramai oleh lalu lalang mobil, tapi juga oleh segelintiran wanita penampakan di malam hari. Orang awam yang baru menapaki di rumah itu pasti akan terkejut dengan kejadian sedikit langka itu. Sebaliknya penghuni lama menganggap penampakan wanita di malam hari sudah biasa mereka lihat
Dunia penampakan yang nyaris diartikan oleh warga kita dengan sesuatu berbau mistik telah mengubah paradigma berpikir masyarakat kita menjadi kerdil, setiap kejadian aneh/langka selalu ditautkan dengan mitos. Masih ingat dengan tayangan Uka-Uka di di TPI atau “Dunia Lain” di Trans TV? Sebuah penangan yang memotret langsung penampakan hantu secara “kasat mata”. Sebuah progam televisi yang tak mendidik
Tapi bedanya penampakan yang terjadi di kawasan rumah Imam Z tersebut bukan penampakan yang selalu diartikan warga Indonesia dengan mistis. Penampakan di sini juga bukan roh halus yang acap mengganggu manusia, namun memang bener-bener manusia dari manusia (pr) dan untuk manusia (lk). Inilah yang membuat saya sedikit kerasan dan antusias untuk melihat penampakan itu
Biasanya penampakan itu terlihat lewat jalur balkon. Karena disamping balkon rumah Imam itu adalah tempat persewaan mahasiswi asal Mesir yang katanya hanya ditempati waktu ujian saja. Kayaknya mereka berasal dari daerah yang jauh dari perkuliahan. Mahasiswi-mahasiswi yang bukan dari Al-Azhar itu katanya memang gaul-gaul. Suka merokok, apalagi kalau dilempari rokok Indonesia lewat balkon senangnya minta ampun. Tak disangka pula ada satu mahasiswi bercadar ketika keluar tapi pecandu rokok saat berada di rumah. subhanallah
Untungnya saja rata-rata teman Imam Z itu orang baik-baik. Tak neko-neko. Nilai akademisinya juga lumayan bagus, dari tujuh orang hanya dua ekor saja yang tak berpredikat jayyid. Lainnya antara jayyid dan jayyid jiddan. Jadi tak perlu was-was dengan mereka. Mereka kayaknya sudah punya ke imanan di atas rata-rata. Toh kadang saat menghafal qur’an di balkon penampakan wanita muncul sendirinya tanpa melalui jalur undangan. Kalau begini menurut mereka bukan parno tapi rizqi mendadak
Sayang waktu saya berada di rumah Imam, kebanyakan rumah mahasiswi yang berada di samping dia sudah pada pulan ke daerah karena ujian akhir tahun sudah rampung. Walau ada tiga ekor masih berada di dalam. Dan sesaat ketika saya ngobrol hingga larut malam di balkon masih sempat-sempatnya mereka (penampakan) melambaikan tangannya. Subahanallah