Membahas masalah tekhnologi tidak akan ada hentinya, setiap tahun produk keluaran baru selalu muncul dengan kualitas dan bentuk menarik. Barang-barang kebutuhan seperti hp, pc atau laptop bagaikan anti virus yang -minta- update setiap hari. Produk-produk baru yang dilelang lewat iklan telah merangsang manusia berusaha untuk segera memilkinya. Karena sakeng parahnya iklan telah dianggap menawarkan manusia untuk patuh dan tunduk pada keduniaan
Perkembangan dunia belakangan ini yang ditandai dengan bertaburnya produk2 updetan elektronik memang menjamur dimana-mana. Dunia telah berhasil menciptakan manusia multi trampil, setiap hari di sepanjang jalan atau lewat iklan kita selalu melihat barang-barang elektronik menarik yang membikin kita ngiler untuk mendapatkannya. Jika kita mampu menempatkan bahwa keduniaan hanyalah sesaat dan menjadikan akhirat adalah kehidupan abadi, maka sebenarnya kita tidak terlalu kaget dan ngiler dengan hal-hal semacam itu, karena dunia sebagaimana didengungkan dalam alqur’an adalah tempat permainan dan senda gurau
Suatu saat saya pernah mengadakan kontemplasi bersama kawan, sembari menoleh ke arah iklan besar di tepi jalan dia menceritakan keunggulan produk baru dari elektronik yang ada di iklan besar itu. Katanya baru beli keluaran baru sudah muncul produk baru lagi, masak mau beli lagi. Dengan nada keheranan. Maklumlah seukuran mahasiswa seperti dia atau saya sendiri membeli produk keluaran baru jika harga sudah mulai turun, atau malah belum sempat membeli sudah keluar produk baru lagi. Dengan nada merendah dia menyatakan bahwa inilah resikonya jika menjadi orang pas-pasan, keinginan tinggi tapi untuk mencapainya melalui mimpi atau mendapatkannya lewat jalur memaksa ke orang tua J)
Saya sendiri sebenarnya kurang inters mengikuti perkembangan elektronik, lebih suka membelanjakan uang untuk buku perpustakaan. Buku-buku koleksi saya saat ini alhamdulillah ada meski sebenarnya masih sangat kurang dari cukup, itu barangkali tidak terlepas dari peran bang dede sebagai senior saya dan juga intelektual muda, kiyai sepuh afkar nu yang selalu memotifasi untuk selalu membac a dan membaca
Tapi belakangan ini saya dirasuki oleh kawan untuk beralih dari bacaan. Iya berawal dari ajakan kawan yang akan balik ke Indonesia membawa saya jalan-jalan ke Mall melihat produk netbokk, PDA dan Hp. Pencarian produk ini tidak terlepas dari layananan iklan di sebuah surat kabar terkemuka di sini yaitu telah dijual netbook plus usb modem beserta layanan internet berkekuatan tinggi tentunya dengan harga miring
Alternatif lain jika tidak ketemu adalah mencari PDA atau Hp karena kebetulaan saat itu kartu Vodafone beberapa bulan dan bahkan disinyalir katanya akan gratis selamanya mengakses internet (walaupun saat ini kartu Vodafone sudah tidak lagi gratis untuk mengakses internet). Akhirnya masuklah saya dan dia ke pusat perbelanjaan PDA and Hp. Dari sini saya mulai tergiur melihat beberapa merek menarik hati saya untuk memilikinya apalagi saat itu Vodafone kartu yang saya pakai sedang gratis brows internet. Akhirnya dari seorang hanya mengantar teman jalan-jalan melihat produk berubah menjadi yang diantar 😀
Namun beberapa hari kemudian saya mendapatkan informasi bahwa saat ini kartu Vodafone sudah memungut biaya browsing sebesar 1 pound yang pada akhirnya nyali saya untuk membeli sebuah produk itu mengecil
Akhirnya..!
Melihat berbagai berita yang menyuguhkan informsi tentang netbook yang belakangan lagi marak, bikin saya kembali mencintai keduniaan. Saya berubarah arah seratus derajat menuju netbook yang katanya baterai mampu bertahan selama enam jam serta bekerja baik untuk berselancar di dunia maya
Akhirnya pilihsan saya mengena pada Aspire One, saya memilihnya karena bentuknya keren ketimbang MSI atau Asus dan lagi harganya juga bersahabat, meski yang lain seperti MSI ada beberapa produk berharga lebih rendah ketimbang Aspire One
Sulitnya mencari produk Aspire One yang Hardisknya 120 dengan Ram 1 Giga dengan pertimbangan supaya sedikit murah 😀 ternyata tidak ada. Keliling berkali-kali menulusi Mall2 hasilnya tetap nihil yang ada hanyalah –rata-rata- di setiap Mall sebesar 160 G dan Ram 1 G. Akhirnya terpaksa dapat deh 😀
Inilah kalau penyakit kedian kembuh 😀