Kekalahan Pertama Pharaoh di World Cup U-20

Kesebelasan Mesir harus gigit jari kemarin malam (28/09/2009) setidaknya kesempatan untuk mendapat hasil imbang yang sudah di depan mata buyar setelah Paraguay menjebol gawang Mesir di menit-menit akhir. Ini tentunya berlawanan dengan pertandingan awal saat mereka membantai Tabago dengan skor telak 4-1. Padahal tadi malam semua pendukung setia termasuk komentator pertandingan memprediksikan hasilnya imbang melihat hingga pada menit 90 tetap 1-1. Namun dewi fortuna kemarin sepertinya tak berpihak ke Mesir, mereka dipaksa mengakui kedigdayaan Paraguay yang hanya bermainkan 10 orang setelah Huth diusir wasit pada menit 37

Disaksikan ribuan pendukungnya yang memadati stadion Kairo, Mesir sebenarnya sejak awal bermain sangat berani. Tak satu pun terlihat mengumpul dibelakang seperti permainan sepak bola ala Italia. Dengan permainan ala Barcelona, Mesir mampu menyerang dari berbagai sisi.  Terlalu menyerang tentu saja berisiko terhadap pertahanan mereka (menjadi lemah), sementara di sektor gelandang, Mesir  belum punya pengatur serangan ciamik.  Kelemahan itu dimanfaatkan Uruguay dengan serangan balik. Hasil ini terbukti efektif. Pada menit 27 Mesir harus menerima kekalahan awal, setelah Santander menjebol gawang Mesir. skor sementara menjadi 1-0 untuk Paraguay

as roma saat melakukan pertandingan persahabatan dengan ahli/agusromli

Lima menit berlalu, serangan Mesir menjadi-jadi. Geliat punggawa permainan anak-anak under 20 itu mengancam gawang Paraguay. Karena serangan keras itulah yang membuat bek-bek Paraguay kerepotan, termasuk menghentikan laju striker Mesir Arafaat di luar kotak pinalti. Kartu merah pun melayang ke bek Paraguay si Huth itu. Mesir mendapat hadiah tendangan dari luar kotak pinalti dan mampu diselesaikan dengan baik. Gawang Paraguay akhirnya jebol juga, skor berubah sama 1-1

Pemberian kartu merah terhadap bek Paraguay itu sebenarnya kontrofisional dan kurang realistis. Nampak wasit sekilas membela tuan rumah. Menurut saya seorang wasit yang jujur dan imbang tentu akan bersikap tegas, memberi hukuman awal dulu (kartu kuning) sebelum mengeluarkan jurus pamungkas (kartu merah). Saya melihat kesalahan yang dilakukan bek Paraguay tidak tergolong pelanggaran berat. Malah saya menilai ada unsur ketidak sengajaan senggolan Huthterhadap striker Mesir itu

Pendukung Kecewa

Dengan hanya bermain 10 di pihak Uruguay, semestinya Mesir lebih unggul dalam berbagai aspek baik peluang, maupun menguasaan bola, nyatanya tidak. Mesir seperti bermain melawan kesebelasan yang masih lengkap. Peluang-peluang justru saya lihat lebih banyak diperoleh Paraguay.  Di babak kedua Mesir malah tak seagresif babak pertama. Kesempatan emas mereka lawan pasukan yang sudah kehilangan seseorang tak dimanfaatkan secara baik

Saya juga melihat mereka telah kehilangan energi. Semangat dan diterminasi tinggi di awal laga tak lagi terlihat. Ya pasukan Mesir pada babak kedua banyak yang melakukankan perbuatan ceroboh. Kesalahan-kesalahan fisik itu membuat banyak pemain Mesir cedera. Di lain sisi mereka terlalu ambisius untuk menjebol gawang lawan di saat energi mereka mulai habis. Seharusnya Mesir kemarin malam bermain santai (karena kelelahan) tapi terarah

Buktinya kosentrasi mereka pecah pada menit akhir. Serangan lawan yang berlahan tapi pasti akhirnya melesat juga menjelang laga usai. Dengan begitu kesempatan imbang yang sudah di depan mata buyar. Walau bukan prestasi, bermain imbang sebenarnya menurut saya sudah membantu Mesir berpeluang melaju ke babak berikutnya, apalagi lima hari berikutnya mereka akan melawan Negara tangguh Italia dan tentu saja juga menyelamatkan wajah-wajah mereka dari kekecewaan mendalam mengingat Mesir sebagai tuan rumah penyelenggara

Dengan kekalahan ini, ribuan pendukung yang mamadati stadion menjadi sunyi. Suara petasan atau kembang api yang biasa dirayakan selepas kemenangan tak satu pun terlihat di kawasan Yusuf Abbas. Dan  juga membuat sebagian warga Mesir yang menonton di Kafe gerah dan kecewa. Seorang penonton pada sebuah Kafe Yusuf Abbas terlihat mlongo saat kawan saya yang tadi malam nonton bersama saya berteriak-teriak saat gawang Mesir dijebol, seolah-olah kawan saya itu mendukung Paraguay

Geliat kawan saya tadi mengundang reaksi kurang nyaman bagi sebagian warga Mesir. Secuail pemuda melihat kami bertiga dengan wajah sumbing tanpa kata-kata. Puluhan warga yang juga nonton di Kafe itu saling berdiskusi, kira-kira membahas persoalan mengapa Mesir bisa kecolongan pada menit-menit akhir?

Hadiah 10 Ribu Pound Gagal

Menurut surat kabar Al-Ahram (27/09/09) setiap pemain akan mendapatkan bonus sebesar 10 ribu pound jika berhasil mempertahankan kemenangan saat lawan Paraguay. Seperti diketahui pembukaan Piala Dunia Under 20 di Iskandaria 24 September kemarin tuan rumah (Mesir) menujukkan permainan menawan dengan mencukur anu dengan skor 4-1. Pembukaan yang dihadiri Presiden Mesir Hosni Mubarak dan Presiden FIFA step Bletter ini telah membuat supporter dan seluruh warga Mesir berharap (setelah melihat permainan menawan mesir) pada partai selainjutnya (tadi malam) Mesir dapat melanjutkan tren positif pada jalur kemenangan

Namun sayang pertandingan yang digelar di stadion Kairo tadi malam dengan tiket karcis masuk sebesar 30 pound, tak semulus minggu lalu. Mesir berduka, bukan hanya pendukungnya tapi juga para pemain, karena bonus yang telah dijanjikan federasi sepak bola sini sebesar 10 ribu pound per pemain menjadi sirna

29/09/09)

3 thoughts on “Kekalahan Pertama Pharaoh di World Cup U-20

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top