Hari Selasa sebenarnya aku punya jadwal ke Jawwazat – Kantor Perpanjangan Visa- bersama Nadhief, karena malamnya aku masih memiliki tugas bersama dengan Mas Rahman ngotak-ngatik website Qalam hingga pagi, sementara aku sendiri belum istirahat, walhasil pagi itu aku tewas bersama dekapan selimut tebal hingga siang
Tanpa menunggu lama-lama si Nadhief berangkat sendiri ke kantor Jawwazat, tanpa disangka ketika dalam perjalanan banyak mobil-mobil tidak bisa jalan dan terjadi antrean panjang, slidik punya slidik ternyata hari Selasa kemarin ada pembukaan Ma’roj atau International Book Fair Egypt
Meskipun pulang dengan tangan hampa karena tidak jadi ke Jawwazat, tapi dia sudah memberikan informasih ke aku dan kawan-kawan kalau perhelatan akbar yang ditunggu seantero Mesir dan para mahasiswa termasuk Indonesia ini sudah dibuka.
Acara yang diselenggarakan setiap tahun ini, selain memajangkan buku-buku dari belahan penerbit dunia termasuk Indonesia, juga memajangkan peralatan elektronik seperti kaset, radio, komputer dengan harga yang menggiurkan dan murah
Tak pelak teman-temanku banyak memborong dan beli buku kerdusan hingga ratusan pond hanya untuk beli buku yang bertaraf Interntional, karena begitu lengkap dari yang A hingga Z, atau dari yang masih baru atau nyari rombengan semuanya tersedia disitu
Tahun kemarin Indonesia mengirimkan delegasinya ke sini entah untuk tahun ini apa masih mengirimkan penerbit-penerbit andalan seperti Mizan, Gema Insani Press atau tidak lagi karena krisis BBM, tapi yang jelas saat ini pengunjung ramai, banyak dari warga asing selain Cairo yang belanja buku atau hanya sekedar melihat-lihat saja
Aku sendiri juga masih belum bisa berbuat apa-apa, karena kantong masih kosong blong tidak ada sama sekali recesan uang, atau aku saat ini hanya bisa merenung sambil tersenyum melihat kawan-kawan ke rumah bawa kresek (plastik) besar berisi buku-buku bagus