Dalam satu bulan ini surat kabar Al-Ahram beberapa kali menurunkan berita utama soal penanganan Flu Babi. Nampaknya virus di negeri ini sudah mulai akut. Husni Mubarak hingga cawe-cawe mengumpulkan menteri-menterinya yang dibawah koordinator/komando M Nadhief membahas soal ini. Ada apa dengan Flu Babi? Siapa saja yang terserang kok Mubarak semakin sewot dengan virus ini

Slidik punya slidik ternyata penguasa negeri Fir’aun itu ketakutan dengan virus H1N1. Flu Babi terkesan virus tanpa pandang bulu. Tengok saja berita terjangkitnya presiden Kosta Rika Oscar Arias. Belum usai atas kondisi presiden tersebut, muncul informasi lagi bahwa presiden Kolombia Alvaro Uribe terserang penyakit yang konon belum ada obatnya

greges

Virus H1N1 menurut saya cukup adil. Warga sipil, pejabat memiliki potensi terkena penyakit ini. kalau dulu Flu Burung selalu menimpa warga sipil, sekarang sudah bukan zamannya lagi pilih kasih. Tentu saja ini pelajaran bagi semua komponen bahwa penyakit itu membahayakan dan butuh penangan yang intensif. Atau dalam pandangan sosial tertentu, jangan sampai warga sipil (yang selalu jadi korban) atas setiap virus baru, sementara elemen pemerintahan menari-nari diatas penderitaan rakyat

Kalau Ahram dalam satu minggu ini menurunkan headlines soal penyakit Flu Babi. Dalam satu minggu ini pula saya juga kena musibah. Pertama; netbook saya gak menyala. Saya menduga penyebabnya terbentur pintu mobil angkutan saat mau turun. Awalnya biasa saja. Ketika saya nyalakan di rumah Amier monitor netbook saya hitam alias gak menyala. Sementara perangkat lunak seperti hardisk masih terdengar bunyi. Saya mencari informasi lewat google. Setelah baca sana-sini. Ada yang bilang suruh copot baterainya terus masukin lagi. Ada yang bilang gini-gitu hingga batas kesabaran saya habis

Besoknya saya bawa ke toko di Roxi. Setelah menoleh sana-sini akhirnya saya menemukan perbaikan computer di lantai dua. Nampaknya tukang servis itu tahu betul. Atau berpura-pura tahu. Belum selesai diotak-atik, dieskpedisi, sudah mengklain bahwa biayanya seperti ini sekitar 250 pound..! sambil memperlihatkan netbook yang sama dengan milik saya yang kebetulan kayaknya juga sedang sakit, dia bilang bahwa rata-rata netbook sekarang kasus kerusakannya persis seperti milikmu yaitu control data

Saya semakin percaya. Karena tak bawa uang segede itu, lalu saya pulang, sementara netbook saya tinggal di situ. Jadi besoknya biar bisa langsung saya bawa pulang. Meski sudah mulai percaya, saya masih memendam rasa was-was. Jangan-jangan kasus kawan saya yang memperbaiki notebooknya malah mati total dan datanya gak terselamatkan menimpa saya. “Oh jangan kuatir. Data milikmu aman, insya Allah” Kata Tameer penyervis milik saya

Almahdulillah bisa menyala lagi. Data terselamatkan juga meski harus merogoh kecek 250 pound. Kedua; malamnya saya menggil kedinginan. Tubuh panas. Tenggorokan gatel. Saya akan terserang virus flu, batin saya. Barangkali akibat mondar-mandir ke tempat itu sehingga saya masuk angin. Yang jelas kemungkinan besar kayaknya penyebab awal sakit tenggorokan yang berujung flu dan batuk gara-gara makan camilan gorengan ketika buka puasa

Kalau sudah menggigil seperti ini, pikiran saya melayang-layang ke berita Ahram yang saya baca sebelumnya. Tapi mudah-mudah bukan itu. Allahu yasfiek. Amien

One thought on “Flu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top