Pertempuran Israel dengan Hamas di Palestina beberapa minggu lalu tidak kalah seru dengan pertempuran saya dengan ujian, ditengah gelombang pikiran yang kalut bersama diktat, saya digempur bertubi-tubi oleh batuk dan flu yang membawa saya pada sebuah permasalahan baru, problem klasik sangat sederhana namun amat mengganggu saya dalam menuntaskan pejaran secara tamam
Adalah virus tahunan yang menyebabkan kosentrasi saya itu terbelah antara belajar dan berjuang melawan demam tingkat tinggi, saya pikir ini bukan lagi penyakit virus batuk dan flu tapi –kayaknya- sudah menjurus pada penyakit lebih serius (typus) karena saya dulu sudah akrab dengan penyakit ini. Untuk mengantisipasinya serta mengejar persiapan ujian hari Senin, pada hari Kamis atau setelah ujian usai saya langsung bergegas periksa ke Apotik soal penyakit ini, kesimpulan awal sang pelayan menyatakan hanya merupakan gejala virus flu
Akhirnya saya diberi obat anti biotik virus pilek, demam dan penangkal batuk, sayang obat-obat itu belum manjur mengangkat penyakit saya ini dengan se segera mungkin. Jum’at malah bertambah parah, demam meninggi, mau berdiri saja rasanya ingin jatuh. Tidak ada aktifitas hari itu kecuali tergeletak di atas kasur
Hari sabtu penyakit itu masih menggrogoti tubuh saya, sambil memaksakan diri belajar persiapan ujian hari Senin, saya belajar apa adanya tanpa kosentrasi penuh karena penyakit saya itu masih terlalu tangguh buat aktifitas apapun. Sorenya saya dapat saran dari kawan supaya minum Habba sauda atau obat dari segala penyakit. Alhamdulillah setelah minum satu kali demam saya berkurang, batuk saya yang selalu bergemuruh seperti bom Israel sedikit reda dan malamnya saya bisa kosentrasi belajar meski tidak seratus persen, untungnya ujian hari senin bukan pejaran Shirah, jika bertepatan apa jadinya dunia ini
Dan allamdulillah saat ini penyakit itu sudah menghilang, tentunya saya patut bergembira karena kesembuhan penyakit saya ini juga diikuti oleh selesainya ujian tulis meski masih ada satu lagi -ujian lisan- yang akan dilaksanakan pada pertengahan Februari. Doanya
Jadi pada bulan ini sudah ada dua ujian yang menyapa saya, pertama ujian kuliah. Ke dua ujian sakit. Entah ujian-ujian apa lagi yang akan menerpa saya, manusia memang penung dengan ujian..! Semoga saja bukan ujian teragresi oleh militer Israel