Pagi itu cuaca di sini sedang ekstrim. Dua buah pakaian dilapisi jaket rasanya belum cukup menutupi tulang ini dari gerogotan cuaca. Tiba-tiba suara ponsel saya berdering nyaring ditengah yang lain sedang asyik membuat pulau dibawah naungan selimut. “Salam, ini ada informasi, kalau mau ikutan ke Luxor bareng Idarah Wafidien segera daftar pumpung belum ditutup”. Suara merdu senior saya Cak As’ad pagi itu yang kelihatannya sangat antusias

“Tapi jangan lupa, uang pangkal sebesar 60 pound” Lanjutnya. Antara sadar dan tidak, saya belum berani membuat keputusan. Apakah saya jadi berangkat ke Idarah Wafidien mendaftar hari itu juga atau tidak, sulit rasanya menjawab. Hanya angan-angan belaka: kesempatan emas, tempat berserajah dan sangat ekonomis karena diselenggarakan khusus untuk orang asing/mahasiwa. Di samping itu saya masih keletihan, kondisi tubuh saya kurang fit karena baru pulang dari tanah suci

cak as'ad

Luxor menurut mereka adalah inti dari sejarah sini selain tempat-tempat bersejarah lain seperti Pyramid. Seorang lulusan sini suatu saat pernah membisiki “Sebelum meninggalkan Mesir sempatkanlah ke Luxor”. Kawan lain bilang “Rugi jika belum pernah kesana”

Dibandingkan menggunakan jasa pariwisata (travel), Idarah Wafidien relatif sangat murah. Karena fasilitas nyaris banyak yang gratis. Karena peserta terbatas , maka  pendaftarannya pun menjadi berebutan. Siapa cepat akan dapat, siapa yang terlambat akan kiamat. Saya salah satu orang yang barangkali menyia-nyiakan kesempatan itu atau kalau tidak dikatakan belum beruntung

Cak As’ad kali ini beruntung. Ditemani istri dan seorang bodyguardnya Bisri, pekan ini beliau akan bertolak ke sana. Selama satu minggu Cak As’ad akan menikmati indahnya pemandangan Aswan, Abu Simbel dll. Dan barangkali pula ini sebagai kado perpisahan beliau  disini yang akhir Februari nanti akan take off ke Indonesia untuk selama-lamanya

Tasyakuran dan Perpisahan

Bertempat di rumahnya Hamid Bin Komat-Kamid menjelang kepulanganya ke Indonesia awal Februari lalu,  Cak As’ad berkeinginan mengumpulkan kawan-kawan dari Jember dan Banyuwangi. Tidak hanya sekedar pragmatisme berkumpul –memperingati perpisahan beliau saja-  tapi semacam membentuk komunitas antar kawan-kawan Banyuwangi dan Jember dalam jangka panjang. Itulah cita-cita Cak As’ad

Tentunya ini berkaitan dengan sepak terjang kawan-kawan  Jember dan Banyuwangi selama ini yaitu kendati masih dalam satu daerah, kenyataannya banyak kawan-kawan Banyuwangi maupun Jember menyebar dan ikut organisasi kemana-mana. Cak As’ad sendiri walaupun orang Jawa Timur, beliau ikut kekeluargaan Jawa Tengah (KSW). Saya pun juga keluar arus, jadi ikutan arus ke Fosgama. Dan masih banyak lagi kawan-kawan Banyuwangi dan mungkin juga kawan-kawan Jember berada dimana-mana, walaupun nanti juga gak akan kemana-mana (pulang ke daerah-masing-masing)

Cita-cita itu akhirnya terwujud tadi malam (ahad/02/10) bertempat di kediaman beliau Tub Romli. Bersama kawan-kawan Banyuwangi, Jember dan beberapa relasi lain yang dibungkus dalam wadah acara “Slametan dan Perpisahan” menghasilkan rekomendasi penyatuan ini dengan mengangkat saudara Rahmad dari Jember sebagai ketuanya

Ini prestise luar biasa buat seorang bernama As’ad. Sebab beliaulah yang pertama kali menyatukan kawan-kawan banyuwangi menjadi semacam komunitas yang sebelumnya tak mengenal satu sama lain. Dan saat ini, di saat orang-orang pada tidur nyenyak bersama selimut tebalnya, beliau berani membangunkan orang-orang Jember melebur bersama kami

Bos jasa pengiriman barang ke Indonesia (al-kiram) ini memang bukan manusia biasa dan bukan pula sosok seperti Gus Dur yang identik nyeleneh. Namun sosok manusia organisatoris dan pebisnis ulung. Ditilik dari curriculum vitae beliau pernah menjadi ketua mahasiswa Jawa Tengah. Lalu mencoba merambah ke politik dengan menjadi ketua PKB cabang istimewa Mesir (walaupun gagal duduk menjadi dewan legislative tingkat dunia :D). Sekarang lebih dahsyat sebagai presiden direktur Al-Kiram Kargo, satu-satu jasa pengiriman barang terpecaya saat ini di sini

2 thoughts on “Abddillah As’ad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top